Dalam dunia akuntansi professional, ada kepercayaan
umum bahwa akuntansi adalah suatu seni yang tidak dapat diformalisasikan dan
bahwa metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara
tradisional adalah usaha untuk menjustifikasi apa yang terjadi dengan
mengodifikasikan praktik-praktik akuntansi. Teori
seperti ini dinamakan akuntansi deskriptif (descriptive accounting) atau teori
deskriptif akuntansi (descriptivetheory of accounting).
v PENDEKATAN
UNTUK PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Pendekatan tradisional
tersebut adalah :
Nonteoretis, praktis, atau
pragmatis (informal);
Teoretis
a.
Desuktif
b.
Induktif
c.
Etis
d.
Sosiologi
e.
Ekonomi
f.
Selektif
v PENDEKATAN
NONTEORITIS
Pendekatan nonteoritis
adalah suatu pendekatan pragmatis (atau pragmatis) dan pendekatankekuasaan.
Pendekatan pragmatis
(pragmatic approach) terdiri atas penyusunan suatu teori yangditandai oleh kesamaannya dengan praktik dunia
nyata yang berguna dalam artian memberikan
solusi yang sifatnya praktis.
Berdasarkan
pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntasi seharusnya dipilih atas dasar
kegunaan mereka bagi para pengguna informasi akuntansi dan relevansi mereka
terhadap proses pengambilan keputusan.
Kegunaan, atau
utilitas, berarti “sifat yang mencocokkan sesuatu untuk melayani atau
memfasilitasi tujuanyang
dimaksudkannya.
Pendekatan kekuasaan
(authoritarian
approach) untuk perumusan suatu teori akuntansi,yang
terutama dipergunakan oleh organisasi
professional, terdiri atas penerbitan pernyataansebagai regulasi dari praktik – praktik
akuntansi.Intinya, pendekatan pragmatis untuk mengembangkan prinsip akuntansi
telah dikirim olehotoritas akuntansi
di masa lampau, dan usaha untuk
menurunkan konflik konflik dan praktik yang ada hingga saat ini
masih bersifat sangat hati – hati dan sementara. Hal initerlihat
berdasarkan pengalaman bahwa pendekatan ini tidak akan, dengan usahanya
sendiri,mampu mendekati penyelesaian masalah konflik
dalam prinsip –prinsip akuntansi yang berlaku.
Pendekatan teori akuntansi
merasionalisasikan pilihan dari tehnik – tehnik akuntansi yangberdasarkan atas
pemeliharaan persamaan akuntansi, yaitu persamaan neraca
dan persamaan laba akuntansi
Persamaan neraca biasanya
dinyatakan sebagai :
Aktiva = Kewajiban +
Ekuitas Pemilik
Persamaan laba akuntansi
biasanya dinyatakan sebagai :
Laba Akuntansi = Pendapatan
– Biaya
PENDEKATAN DEDUKTIF
Langkah yang digunakan
untuk memperoleh pendekatan deduktif akan meliputi :
1. menentukan tujuan dari
laporan keuangan
2.
memilih “postulat” dari akuntansi
3.
menghasilkan “prinsip” dari akuntansi4. mengembangkan “teknik” dari akuntansi
PENDEKATAN INDUKTIF
Dalam penyusunan dari suatu teori diawali dengan observasi dan
pengukuran
serta berlanjut pada kesimpulan umum.
Dalam
penerapannya dalam akuntansi,pendekatan
induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis dan dilanjutkan dengan menyusun
generalisasi dan prinsip – prinsip akuntansi dariobservasi
tersebut berdasarkan kepada hubungan yang berulang kembali.
Argumentasi
induktif dikatakan
didahului oleh kondisi khusus (informasi
akuntansi yang menggambarkanhubungan yang berulang kembali) ke umum (rumus dan prinsip dari
akuntansi). Pendekatan induktif untuk suatu terori mencakup empat tahap :
1.
Mencatat
seluruh observasi.
2.
Menganalisis
dan mengklasifikasikan observasi untuk mendeteksi adanya hubungan yang berulang
kembali.
3.
Penurunan
induktif dan generalisasi dan prinsip akuntansi dari observasi yang
menggambarkan hubungan berulang.
4.
Menguji
generalisasi.
PENDEKATAN ETIS
Inti dasar dari pendekatan etis terdiri atas
konsep kewajaran (fairness), keadilan (justice),ekuitas (equity), dan kenyataan (truth). Apa pun konotasinya,
kewajaran telah menjadi salahsatu tujuan
dasar akuntansi. Committee on Auditing Procedures mengacu pada criteria dari “kewajaran dari
penyajian” seperti : (1) kepatuhan terhadap prinsip – prinsip akuntansi yangberlaku umum, (2) pengungkapan (3) konsistensi (4)
dapat diperbandingkan. Dalam suatulaporan wajar, auditor
tidak hanya menyatakan sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yangberlaku umum dan standar audit yang berlaku umum tetapi
juga suatu opini dengan kata – kata “menyajikan secara wajar”.
PENDEKATAN SOSIOLOGI
Pendekatan sosiologi bagi perumusan teori
akuntansi menekankan pengaruh sosial daritehnik akuntansi. Hal ini merupakan
pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep darikewajaran yang lebih luas, kesejahteraan sosial.
Berdasar pada pendekatan sosiologi, prinsipatau tehnik akuntansi yang ada
dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh
kelompok dalam komunitas.
Juga tersirat dalam pendekatan ini adalah
adanya ekspetasi bahwa data
akuntansi akan berguna dalam pembuatan kesejahteraan sosial.Untuk
mencapai tujuannya, pendekatan sosiologi mengasumsikan keberadaan dari “nilaisosial
baku” yang mungkin digunakan sebagai kriteria untuk menentukan teori
akuntansi.
PENDEKATAN EKONOMI
Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi
menekankan padapengendalian perilaku dari indikator – indikator makroekonomi
yang dihasilkan oleh adopsidari berbagai tehnik akuntansi. Ketika pendekatan
etis berfokus pada suatu konsep“kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu
konsep “kesejahteraan sosial”, pendekatanekonomi
berfokus pada suatu konsep dari “kesejahteraan ekonomi umum”. Berdasarkan pendekatan
pada pendekatan, pilihan dari tehnik akuntansi yang berbeda akan tergantungpada
pengaruh mereka pada situasi ekonomi nasional.
PENDEKATAN SELEKTIF UNTUK
PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Secara umum, perumusan suatu teori akuntansi dan pengembangan prinsip – prinsipakuntansi telah mengikuti pendekatan selektif,
atau kombinasi dari berbagai pendekatan, dan bukannya hanya satu dari
pendekatan yang disajikan disini.
Pendekatan selektif adalahterutama merupakan akibat dari
berbagai usaha oleh individu dan professional serta organisasipemerintahan untuk berpartisipasi dalam pematangan
konsep dan prinsip dalam akuntansi.Pendekatan selektif ini telah
memberikan peningkatan kepada pendekatan baru yangdiperdebatkan dalam literatur pendekatan peraturan, pendekatan perilaku,
serta pendekatankejadian, prediksi dan positif
Pendekatan
tradisional terhadap
perumusan suatu teori akuntansi telah menggunakanmetodologi
normatif atau metodologi deskrptif, suatu pendekatan teoritis tau non teoritis,suatu bentuk alas an deduktif
atau induktif, dan telah berfokus pada suatu konsep“kewajaran”, “kesejahteraan sosial”, atau “kesejahteraan ekonomi”.
Pendekatan
tradisional telah berubah secara perlahan menjadi pendekatan selektif dan mulai
diganti oleh pendekatan – pendekatan yang lebih baru. Apa pun pendekatan yang
dipilih, penting untuk diingat bahwa suatu teori akuntansi harus dikonfirmasikan
untuk dapat diterima.
Pendekatan Pajak
Bila
kita mengkaji asal mula teoritis akuntansi pajak, kita akan segera menemukan bahwatujuan – tujuan akuntansi akuntansi pajak sangat
berbeda dengan tujuan – tujuan pelaporankeuangan. IRS tidak begitu
tertarik pada pengukuran penghasilan suatu perusahaandibandingkan dengan penetapan suatu dasar untuk keperluan pajak.
Akibatnya, kesimpulanakuntansi pajak tidak relevan untuk keperluan kita.Aturan – aturan pajak penghasilan mempunyai
pengaruh yang merugikan pada teori danprinsip akuntansi dalam banyak bidang.
Kecenderungan untuk menerima ketentuan pajak penghasilan sebagai
prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum ini patut disayangkan.Berikut
adalah contoh – contohnya;
1.
setiap metode penyusuta yang dapat diterima untuk keperluan pajak juga
dapat diterima untuk keperluan akuntansi, tanpa memperhatikan apakah metode
itumengikuti atau tidak mengikuti teori akuntansi yang baik dalam situasi yang bersangkutan.
2.
LIFO harus digunakan untuk keperluan pelaporan keuangan jika metode
itu digunakan dalam laporan pajak.
3.
Karena undang-undang pajak tidak mengijinkan, biasanya tidak dibuat
penyisihan dalam laporan keuangan untuk “mengakui” beban – beban perbaikan dan
pemeliharaan kecuali yang dilakukan secara tidak langsung dan secara tidak beraturan
melalui penyusutan yang dipercepat.
Singkatnya, pengaruh pemajakan penghasilan perusahaan pada akuntansi di AmerikaSerikat dan negara – negaa lain
memang besar, tetapi sebagian besar bersifat tidak langsung. UU pajak itu
sendiri tidak menjadi perintis jalan dalam pemikiran akuntansi
PENDEKATAN LEGAL
Pendekatan kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para pendatang baru untuk menganalisis situasi – situasi
seperti kasus ABC adalah dengan menyarankan untuk memperoleh pendapat
hukum (legal). Tentu saja, seperti yang dikatakan sebagian orang, suatu penjualan
harus diakui bila hak milik legal berpindah. Sayangnya, cara ini tidak menyelesaikan masalah tersebut segampang
yang diharapkan orang karena biasanya hak berpindah
bila persidangan yang mengadili suatu kasus memutuskan bahwa hak memangsudah
berpindah.FASB dalam menetapkan
suatu Kerangka Dasar Konseptual untuk
akuntansi, menyelidiki penggunaan hukum untuk menetapkan prinsip –prinsip akuntansi.
Mereka mencatat bahwadalam banyak situasi selalu ada masalah ekonomi
selain masalah legal. “Para pengacara dan hakim memandang konsep properti dan
konsep-konsep yang terkait dengan cara yang hampir sama dengan cara para
akuntan dan pengusahan memandang aktiva, dan
merekamenghadapi kesulitan dalam hal
yang hampir sama dalam hal definisi.
Bahwa mereka tidak selalu
sampai pada kesimpulan yang sama seringkali mencerminkan fakta bahwa para pengacara itu biasanya tertarik pada penghasilan yang tersedia untuk pajak atau
penghasilanyang tersedia untuk dividend an bukan pada penghasilan dalam
pengertian suatu pertambahannilai atau suatu ukuran efisiensi
operasional.Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep –
konsep keadilan,kebenaran, dan kewajaran (Justice, truth, fairness). Yang
menarik, setiap konsep inimenemukan jalannya sendiri untuk sampai pada Kerangka
Dasar Konseptual yang diciptakanoleh FASB.
Pertimbangan seperti tidak adanya kesengajaan untuk memihak (bias) dan
kejujuran penyajian (repsepsentional
faitfulness) dianggap sebagai karakteristik yang perludalam sistem akuntansi
yang andal.
Netralitas, yang berarti
bahwa informasi tidak bolehdipoles
agar mempengaruhi perilaku ke arah tertentu, adalah sifat yang sangat penting
dalampenetapan standar. Pertimbangan etika, dengan kata lain, mempunyai
pengaruh yang meresapdi seluruh aspek akuntansi.
PENDEKATAN EKONOMI
Makroekonomi
:
Pendekatan makroekonomi mencoba menjelaskan pengaruh prosedur pelaporan alternative
pada pengukuran ekonomi dan aktivitas ekonomi pada
tingkatan yanglebih
luas daripada perusahaan, seperti industri atau perekonomian nasional.
Mikroekonomi :
Pendekatan mikroekonomi
terhadap teori akuntansi mencoba menjelaskanpengaruh
prosedur pelaporan alternative pada pengukuran ekonomi dan aktivitas
ekonomipada tingkatan perusahaan. Teori akuntansi modern, yang didasarkan pada
mikro ekonomi, oleh karenanya berfokus pada perusahaan sebagai satuan usaha
ekonomi yang kegiatan utamanya mempengaruhi perekonomian melalui
operasi di pasar. Pandangan inilah yangdianut oleh FASB dalam Kerangka
Dasar Konseptualnya.
Pendekatan ini mengambil
sebagai fundamennya dasar
pemikiran (premis) bahwa informasi keuangan memiliki konsekuensi ekonomi yang tidak dapat
dielakkan.
Akuntansi
Sosial Korporasi :
Pandangan
mikroekonomi terhdap akuntansi tidak mestimencakup semua pengaruh perusahaan pada masyarakat. Biaya polusi
lingkungan,pengangguran, kondisi kerja yang
tidak sehat, dan masalah – masalah sosial lainnya tidak dilaporkan oleh
perusahaan, kecuali sejauh biaya-biaya itu ditanggung langsung oleh perusahaan
melalui pemajakan dan regulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar